Beranda | Artikel
Belajar Aqidah dari Ushul Tsalatsah
Rabu, 4 Januari 2017

Bismillah.

Banyak sekali kitab aqidah yang telah ditulis para ulama sejak masa salaf hingga zaman kita sekarang ini. Bahkan sesungguhnya pelajaran aqidah itu telah tersimpan dengan rapi di dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Begitu besar perhatian al-Qur’an terhadap masalah aqidah ini sampai-sampai sebagian ulama menyatakan bahwa pada hakikatnya semua bagian dari al-Qur’an merupakan penjelasan tentang masalah tauhid. Tentu hal ini tidaklah berlebihan, karena sesungguhnya misi diutusnya para rasul ialah untuk mengajarkan tauhid kepada manusia.

Begitu pula perhatian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap masalah aqidah juga tercermin dalam metode dakwah beliau. Dengan bimbingan wahyu dari Allah beliau berusaha mengentaskan manusia dari lembah kemusyrikan dan gelapnya kekafiran menuju puncak tauhid dan terangnya keimanan. Perhatian dalam hal aqidah menempati porsi terbesar di dalam dakwahnya. Sepuluh tahun di Mekah dakwah tauhid dikibarkan dan mulai ditebarkan. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya barulah turun secara berangsur kewajiban-kewajiban yang lainnya.

Dan demikianlah metode para ulama dalam membimbing umat untuk menggapai kejayaan dan kebahagiaan hidupnya. Mereka didik manusia dengan ilmu-ilmu yang terpenting dan mendasar sebelum mengajari mereka dengan ilmu-ilmu yang besar dan rumit. Para ulama adalah pewaris para nabi. Para ulama melanjutkan estafet dakwah Islam di sepanjang sejarah umat manusia. Para ulama bangkit untuk memberikan solusi bagi berbagai permasalahan yang menghimpit umat.

Ushul Tsalatsah atau ‘tiga landasan utama’ adalah sebuah kitab aqidah yang sarat dengan dalil al-Qur’an dan dilengkapi dengan dalil hadits serta keterangan para ulama terdahulu yang akan mengajak kita untuk menyelami hakikat aqidah tauhid yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Ushul Tsalatsah bukanlah sebuah novel yang meninabobokkan pembaca dengan kisah-kisah dan petuah pujangga. Ushul Tsalatsah juga bukan sebuah proposal yang ‘membebani’ pikiran pembaca dengan tetek-bengek anggaran biaya. Ushul Tsalatsah bukan selebaran berisi provokasi untuk berunjuk rasa menentang penguasa. Dan Ushul Tsalatsah bukan pula lembaran kitab primbon yang berisi ramalan nasib dan ajaran-ajaran hasil rekayasa manusia.

Ushul Tsalatsah adalah sebuah risalah aqidah yang menerangkan kepada kita hakikat tauhid yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Ushul Tsalatsah merangkum pokok-pokok aqidah yang telah diterangkan para ulama terdahulu dalam hal iman dan ketaatan. Ushul Tsalatsah berisi penjabaran tentang jawaban tiga pertanyaan kubur; Siapa Rabbmu? Siapa Nabimu? dan Apa Agamamu?

Tidak sesederhana yang dianggap kebanyakan orang. Sebab jawaban atas tiga pertanyaan kubur itu hanya akan bisa lahir dari hati orang yang bertauhid, hati yang beriman dan bersih dari kekafiran. Bukan hati orang munafik apalagi hati orang-orang atheis dan anti tuhan!

Dengan menelaah maksud dan pelajaran dari kitab Ushul Tsalatsah inilah kita akan kembali mengerti bahwa jalan yang akan mengantarkan kita menuju kebahagiaan dunia dan akhirat itu harus dilandasi dengan ilmu al-Qur’an dan as-Sunnah. Jalan yang membutuhkan keikhlasan dan kejujuran dalam pengabdian kepada Allah. Jalan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan dalam meniti jejak para sahabat nabi. Jalan yang menuntut kita untuk berjuang meraih hidayah dan menyebarkan cahaya Islam ini kepada umat manusia; agar mereka juga turut berbahagia! Semoga Allah berikan taufik kepada kita untuk mempelajari dan mengamalkan isi risalah yang agung ini.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/belajar-aqidah-dari-ushul-tsalatsah/